Minggu, 21 November 2010

Catatan Seorang MASIRA (Mahasiswa Wirausaha)

Oleh : Rizky Fajar H.

rizky punya

Sebagai mahasiswa, tentu donk kebutuhan kita semakin membengkak. Kebutuhan makan sehari-hari lah, kebutuhan alat-alat mandi lah, buku pelajaran lah, photo copyan kuliah yang seabrek lah, uang kost lah, baju, atau apapun itu yang membuat kita KANKER (kantong kering)! Belum lagi di tambah jauh dari rumah, jauh dari ortu, jauh dari saudara.. intinya, kita ini menuntut ilmu sambil merantau.

Nah,, kondisi ini membuat sebagian banyak dan besar mahasiswa untuk berpikir dan berkreatif lebih keras. Ya,, supaya kebutuhan di atas sedikit terbantu lah dengan adanya kita bekerja secara sambilan, atau dalam lingkup disini bisa disebut sebagai berwirausaha. Untuk mendapatkan USUTAN (uang saku tambahan) rame-rame kita ikut segala macem PKM, cari lowongan part time atau yang lainnya. Itu bagus, dan itu diperbolehkan, asal kita kudu tetep ingat aja kalau tujuan utama kita disini adalah kuliah. Sewajarnya lah kalau kita emang kudu ngejar kuliah itu, karena orang tua kita berusaha membiayaai kita agar kita bisa menjadi orang yang lebih dari mereka. Itulah harapan orang tua. Namun, apa ya kita Cuma kuliah aja,, belajar baca buku terus?? Kan enggak. Kita kudu aktif juga dalam berbagai hal. Karen menurut pengusaha yang sukses, kuliah adalah ajang untuk mencari relasi. Dengan catatan, tujuan utama kita tidak teralihkan. Karena bagaimanapun akan menjadi lebih baik lagi, ketika kita mempunyai dan bisa menggapai dua tujuan sekaligus. Ya,, ibarat kata “sekali merengkuh dayung, dua, tiga pulau terlampaui” gitu...

Okey, sekarang kita simak ni beberapa pendapat orang yang saya catat pada beberapa seminar yang saya ikuti. Namun sayang pembicaranya luput dari coretan saya (kepada para pembicara yang pembicaraannya saya muat disini, penulis memohon ma’af yang sebesar-besarnya karena lalai dalam menyampaikan sumber)
Ada yang berpedapat bahwa lapangan pekerjaan terbaik adalah pekerjaan
yang sesuai dengan bidangnya. Ini lebih menekankan kita pada idealisme kita. Karena menurut mereka, untuk apa sekolah dan menuntut ilmu tinggi-tinggi kalau tidak di implementasikan??

Pendapat ini muncul dari seseorang yang memang benar-benar sukses dalam bidangnya semenjak waktu kuliah, sehingga beliau berani memotivasi seperti itu. Jujur, pendapat yang pertama ini pernah menghapuskan semangat saya (penulis) untuk melanjutkan usaha saya yang sedang berproses selama ini. Karena selama ini penulis belajar berusaha memang bukan dari bidang yang saya tekuni dan pelajari selama ini.

Namun, ada juga yang berpendapat bahwa segala sesuatu di mulai pada saat kita memang berusaha dan belajar dari kuliah. Seberapa besar kita mengusahakannya, maka itulah yang akan kita dapat. Sebagai seorang mahasiswa yang ingin mendapat penghasilan, cukuplah kalian melakukan apa yang kalian bisa raih saat ini. Dan ketika nanti sudah mulai mapan, maka saatnyalah bagi kalian untuk memilih mana dunia kerja yang ingin kalian. Entah kalian mau idealis pada kuliah kalian, atau kalian ingin melanjutkan usaha yang sudah kalian rintis, atau bahkan kalian ingin menggabungkan keduanya,, itu tergantung kekreatifan kalian. (pendapat dosen saya).
Ternyata pendapat dosen saya inilah yang selama ini melekat erat dalam hati, yang telah menjadi semangat untuk berwirausaha.
Memang benar dan merupakan suatu kemutlakan bahwa, ketika kita belajar dan berusaha untuk mandiri. Maka itulah sebuah proses menuju kedewasaan dan kematangan emosional. Karena dengan hal itu kita bisaa memanajemen diri kita, dan kita bisa mengontrol emosi kita. Akan tetapi perlu di waspadai juga virus pembunuh yang bernama ‘malas’ karena virus ini tidak akan pernah pandang bulu kepada siapa saja dia menyerang. Saya sendiripun masih mengalami hal seperti ini, namun karena azzam yang telah menancap kuat di hati , seakan hal itu kini telah teratasi.

So,, bagaimana dengan kalian guy’s???
Berani berwurausaha??

Tidak ada komentar: